13.2.15

Tips Seru saat Sidak Mainan Anak

Posted by with 1 comment
Mami buangin, anak mungutin lagi... #hadeeehhh#
Punya banyak anak artinya punya banyak mainan. Bukan sombong yah.. Tapi kebetulan, anak-anak saya diberkahi rejeki luar biasa. Saat mereka ulang tahun, tetangga dan sodaranya memberi mainan dan alat tulis. Saat saya atau ayahnya ada rejeki berlebih, sempet-sempetin membelikan mereka mainan meski harga dan modelnya bukan yang mahal punya. Berbi dari hadiah ulang tahun aja ada kali selusin, sampe dibagi-bagi lagi pas temen sekolahnya ultah. Mainan masak-masakan apalagi. Mainan anak-anak bukan mainan mahal. Tapi banyak jenisnya terutama mainan anak perempuan. Paling mahal harganya sekitar 90-100rb. Itupun dibeli pake uang lebaran mereka sendiri. Tapi ya gitu, yang mumet emaknya tiap hari merapikan dan membereskan mainan. Juga puyeng kalo mereka berebut piring mainan yang sama padahal ada banyak warna dan bentuk piring mainan lainnya. 

Masalahnya kami nggak punya ruang khusus untuk bermain. Menempatkan mainan dengan rapi tapi gampang diambil anak itu perlu keahlian khusus (eaaaa....) menata didalam rumah mungil kami. Kalo ada ruang bermain mungkin bisa lebih enak,  jadikan satu dikamar. Kalo ada tamu, tutup pintunya biar ga keliatan berantakan. Kalo dirumah saya, walaah... Saya harus ekstra tenaga buat merapikan lagi dan lagi dan lagi. Caranya ya menggunakan wadah-wadah plastik.
Saya pribadi paling suka rapi-rapi dan mengorganisir. Mainan segitu banyak kadang saya pilah-pilah supaya nggak campur aduk. 3 anak kadang ada 3 mainan yang sama dan salah satunya bisa jadi rusak atau hilang/keselip entah dimana. Saya sering melakukan sidak ke kotak mainan anak-anak, apalagi kalo bukan untuk sortir mainan. Biasanya saya lakukan sekitar 2-3 bulan sekali atau sidak dadakan kalo ada mainan baru lagi. Mainan anak-anak perempuan ya berkisar antara boneka, role play, buku cerita, activity toys dan semacamnya. Tapi kalo dicampur aduk juga ampun-ampunan liatnya. Apalagi anak perempuan selalu copy-cat emaknya. Hadeeuuh..... Tas-tas, sisir, pasmina, jilbab dan selendang bisa bertebaran dimana-mana.

Ini beberapa tips yang biasa saya lakukan saat sidak mainan anak:
  • Ajak anak untuk melakukan sortir mainan. Kasi pengertian kenapa mainan perlu dirapikan dan disortir. Apalagi tentang membuang mainan rusak dan berbagi mainan pada orang lain (bahasa halusnya untuk mengurangi kepadatan penduduk di box mainan) 
  • Pisahkan antara mainan yang rusak bisa dibenerin, rusak ga bisa dipake lagi dan yang masih bagus. Pisahkan juga mainan yang akan diberikan ke orang lain, beberapa kali sortiran mainan anak-anak memang diberikan sama orang lain. Terakhir kemaren disumbangkan ke sekolah Nadin sebagai tugas liburan dari sekolah. 
  • Buang mainan yang rusak segera, saya paling sebel kalo mainan rusak itu malah disayang-sayang sama anak, nggak boleh dibuang. 
  • Siapkan kantong plastik besar untuk membuang mainan rusak. Sebagian besar adalah barang yang pecah, putus, nggak ada pasangannya atau kertas-kertas, kotak kardus, plastik sobek dan semacamnya. 

  • Siapkan juga isolasi, lem tembak atau lem alteco untuk perbaikan mainan jika diperlukan. Kalo bisa, ajak suami kegiatan ini dan beri tugas bagian reparasi. Karena anak-anak bisa aja mainan lem dan bisa bahaya. 
  • Buang benda-benda kecil, pecahan atau patahan tajam, nggak jelas pasangannya atau apapun yang berpotensi dipake anak untuk iseng seperti dimakan/diemut, dimasukin lubang hidung/telinga dan lain-lain. 
  • Cuci mainan yang kotor. Biasanya boneka dan mainan masak-masakan. Kalo boneka bisa dikirim ke laundry ato cuci di mesin cuci sendiri. Sedangkan mainan plastik bisa dicuci dengan cara merendamnya 10-15 menit didalam ember dengan sabun cuci piring, bilas, jemur di sinar matahari sampai kering. 
  • Pisahkan jenis mainan bila memungkinkan. Saya gunakan wadah-wadah keranjang-toples-box plastik untuk memisahkan. Nggak harus beli baru loh, bisa aja pake keranjang bekas buah, toples plastik wadah cereal., dll. Ato kalo ada budget lebih, belilah wadah box plastik yang besar dan kuat. 
  • Buat saya, memisahkan jenis mainan ini juga mengajarkan anak memanajemen permainan. Jadi, misalnya lagi main berbi, trus pengen main lego, ya beresin dulu berbie ke tempatnya, baru ambil toples lego. Gitu sih. Hahahah.. 
  • Untuk boneka, saya punya perlakuan khusus. Karena boneka-boneka saya jumlahnya puluhan, saya koleksi dari sejak jaman kuliah. Perlakuan khusus ini seperti menyimpannya di etalase kaca dan mencucinya 4-5 bulan sekali meski disimpan didalam etalase. Saya alergi debu. Jadi otomatis punya boneka sebenernya hal yang dilarang. tapi namanya punya anak perempuan (yg kebetulan ga alergi debu) ya sayang kalo boneka-boneka itu dikasikan orang. Ada beberapa boneka yang sering dipake main yang saya taro dirak luar, sementara yang lain saya simpan dan hanya keluar sesekali. 
  • Penting juga untuk sering mencuci cetakan playdoh. Karena bisa jadi sisa-sisa playdoh di cetakan akan menyimpan kuman dan bakteri. Rendam dengan air sabun, sikat dan bilas, lalu rendam antiseptik seperti Dettol cair sekitar 10 menitan, lalu bilas dan keringkan segera. Kalo untuk ini biasanya sering saya lakukan, mengingat anak-anak sering juga main playdoh homemade yang saya buat. 
  • Abis semua mainan bersih dan uda tersortir, tata box/keranjang mainan lagi. Yang penting anak-anak harus paham, setiap abis mainan, kembalikan ke tempatnya. Susah sih ngajarinnya, tapi kalo tiap hari diatur gitu lama-lama ngerti koq dan akhirnya disiplin juga. Sesekali sih saya ngancam bakal buang mainan (jangan ditiru yaa.. Heheheh)
Wadah bekas cereal
Total ada beberapa box/toples mainan mainan yang saya tata berdasarkan jenisnya :
- Bombix
- Boneka
- Mainan masak-masakan
- Barbie dan perlengkapan rumah
- Lego blocks
- 1 box besar campuran : bola besar/kecil, dokter2an, baby shower, piano, ipad, raket dll.

Saya juga sediakan rak plastik susun yang tiap lacinya diisi :
- Buku-buku dan bacaan
- Segala jenis Puzzle
- Alat tulis dan rekan-rekannya semacam krayon, spidol dll
- Tas-tas dan pasmina 

Oya, selain mainan yang umum tiap hari dipake, anak-anak juga ada koleksi mainan yang ditaro di lemari kaca. Untuk ini kebanyakan saya sendiri yang merawat karena sifatnya koleksi dan kecil-kecil kayak miniatur hello kitty, miniatur alat dapur, miniatur Smurf dll. Juga ada koleksi Hot Wheels VW series milik suami. Kalo hilang atau rusak kan sayang banget, jadi kalo bersih-bersih koleksi, saya kerjakan sendirian pas anak-anak sekolah apa lagi tidur siang.

Dulu banget, saya pernah punya ide untuk mengajarkan pada anak, setiap ada mainan baru datang, harus ada mainan lama yang dihibahkan. Kadang sulit melakukan itu, tapi ga ada salahnya sekali-kali dicoba.
Kiri : Boneka all day long ; Kanan : Dulu masih pake toples 10 ribuan

Keranjang bekas buah jeruk
Boneka

1 comment:

  1. tadinya saya kira itu mainan , dipajang untuk di jual....
    saran yang bagus untuk dilakukan..

    ReplyDelete