Tips Mengatur Belanja Mingguan

BBM naik-turun? TDL mencekik? Imbasnya jatah belanja mulai bergoncang heboh. Sama buuuuk.. Yang orang kaya aja bisa mengencangkan ikat pinggang, apalagi yang menengah mendlosor? Manalagi yang mau dikencangkan? Percuma juga menggerutu, memaki pemerintah, mengeluh dan sejenisnya. Harga cabe naik ya naik ajee.. *pedesss
Saya cuma mau berbagi pengalaman dapur yang simpel, istilahnya sih hemat ya mak, bukan kikir bin pelit ya. Masak tega sih anak tiap hari makan tempe-tahu melulu. Ntar anaknya kurang nangkep pelajaran (karena laper) yang disalahin pelajarannya yang terlalu sulit. Hahaha.. Becanda yoo...
Yuk belajar bareng cara menyiapkan masakan seminggu lengkap..


Belanja harian di abang sayur (mpok sayur ato tukang sayur ato mlijo, samalah) memang enak, secara kita bisa milih-milih menu tiap hari yang diinginkan apa, sambil sosialisasi tetangga. Sayangnya, harga sayur uda tangan ke sekian, dan biasanya selisih seribu-duaribu sama di pasar. Kalo sehari seribu, 7 hari 7ribu dong? 1 item ya... Belum lainnya. Eh, belum lagi kalo kesiangan belanja, bisa-bisa cuma dapet sisa doang.
Belanja mingguan menurut saya adalah belanja jenis hemat. Syarat utamanya adalah kita punya kulkas, nggak bisa ditawar. Belanja mingguan ke pasar membuat waktu di pagi hari kita bisa lebih fokus bikin sarapan atau prepare yang lain. Belanja mingguan juga berhemat karena harga di pasar jauh lebih murah dari beli di warung/mlijo (maaf ya bang sayur) apalagi beli dalam jumlah banyak. Meski belanja mingguan artinya menumpuk stok bahan segar, tapi batas kadaluarsa bahan tersebut masih diatasi oleh penanganan yang baik dan penyimpanan yang memadai di kulkas. Sehingga tidak gampang rusak/basi dalam waktu seminggu.

Uda cukup ya tentang belanja harian vs mingguan? Lanjut berikutnya untuk membahas cara saya belanja mingguan.
Pertama adalah Menu. Belanja mingguan artinya menyiapkan menu seminggu dong? Artinya pusing ya kalo nyusun menu dulu? Gimana kalo pengen makan sesuatu yang beda diluar menu? Aaah.. Koq dibikin pusing to mak emaaak..
Saya kalo nyusun menu ya berdasar apa yang ada dikulkas saya. Titik. Dikompilasi, dikolaborasi dan diharmonisasikan menjadi sepanci masakan yang layak gizi dan enak dimakan. Gausa heboh mau niru resep di internet atau ala chef di TV. Kita mau hemat tapi manfaat kan?
Saya memperkirakan dalam seminggu harusnya ada 6 jenis sayur dan 6 jenis lauk dan kalo perlu beberapa cemilan sehat dan ringan. Anggaplah hari minggu saya libur masak karena makan diluar atau mudik ke rumah ortu (makan grateeesss...).
So, saya bagi daftar belanjaan seminggu saya menjadi ini :
1. Sayur : segala macam jenis sayur yang tahan seminggu disimpan seperti wortel, kentang, timun, kacang panjang, terong, dll. Beberapa sayuran hijau juga saya tulis sebagai pelengkap seperti sawi, bunga kol dan kangkung. Tapi untuk sayur bayam, sledri-prei, brokoli atau kemangi, saya lebih suka membeli fresh di abang sayur (sesekali)
2. Lauk : adalah segala macam protein sejenis daging sapi, daging ayam, telur, seafood, tempe-tahu, ikan asap, sosis, nugget dan lainnya.
3. Bumbu : duo cabe, trio bawang, bumbu jadi, bumbu kering dapur, penyedap, tepung serbaguna, dll.
4. Cemilan, tidak harus makanan berat. Tapi bisa diselingi buah seperti sesisir pisang, sekilo apel dan 2 bungkus nutrijel untuk seminggu. Atau kadang beli kacang ijo 1/4 kg untuk selingan bubur.

Oke, kita hanya bicara masak lauk sayur ya.. Jadi didaftar ini hanya keperluan masakan. Karena saya biasa membeli kebutuhan dapur yang kering-kering sebulan sekali. Seperti beras, gulgar, minyak, tepung, pasta/makroni dan sejenisnya saya beli sebulan sekali.
Dari 4 jenis daftar itu saya pilih 5-6 sayur dan 5-6 lauk. Poin ke 3 dan ke 4 saya pilih sesuai stok yang habis/diinginkan. Siapkan daftar belanja! Wajib itu... Tulis dikertas kecil, pahami bahwa kita belanja apa yang kita catat terlebih dahulu. Sisanya bisa improvisasi.
Sayur biasanya yang wajib beli : wortel, kentang, bunga kol. Lainnya liat di pasar adanya apa, hehehe... Lauk misalnya : ikan lele, ayam, udang/cumi, ikan mujair, telur (ayam/puyuh), hati sapi/rempelo hati ayam masing2 antara 1/4-1/2 kg tergantung kebutuhan. Lainnya yang wajib adalah tempe-tahu (putih/goreng). Nah, sekali belanja, saya uda punya banyak bahan untuk dikombinasi jadi masakan sehat kan?
Sampe rumah, semua bahan dibersihkan sesuai standar penyimpanan kulkas/freezer. Kalo saya selain pake tuppy/bekas es krim, juga pake plastik kiloan. Jadi keliatan apa yang ada dikulkas yang bisa dimasak. Tahu direbus, bawang putih dikupas dulu, ikan dicuci bersih sekalian dibumbu goreng, tempe direbus bacem, sayur dibuang akar2nya, udang dipisah dari kepala+kulitnya, dst, dll baru disimpan sekali porsi masak. Buat yang kerja kantoran, hal ini menghemat waktu preparation memasak lo... Saya aja yang ga kerja kantoran, memilih cara ini supaya ga wasting time.

Poin yang penting disini adalah, beli secukupnya untuk 1x masak untuk sekeluarga sehari (beda lagi kalo ada baby MPasi). Beli terlalu banyak juga akan sayang disimpan lama di kulkas (ingat, kita bicara berhemat ya.. Kecuali banyak dana untuk memborong isi pasar disimpan di kulkas --- berasa mau persiapan hibernasi aja). Dalam seminggu misalnya, siapkan lauk :
1/2 kg telur ayam atau 1/4 kg telur puyuh
1/2 kg daging ayam plus 1/2 kg sayap ayam (kegemaran anak nih)
1/2 kg ikan lele/mujair atau 1 kg ikan patin
1/2 kg daging sapi/rawonan
1/2 kg udang/cumi atau 1/4 kg teri basah
1 papan tempe untuk tempe goreng/bacem/sambal goreng, dll
1 keranjang pindang atau 1 ons ikan asin
3 kotak tahu untuk tahu telor/balado/bacem, dll
Lengkap bukan?
Tentu saja disesuaikan dengan budget dan kebutuhan sekeluarga ya mak... Kadang saya beli cuma 1/4 kg kalo emang akhir bulan kepepet banget. Wkwkwkw....

Selain itu ada yang namanya menu request. Entah itu keinginan khusus suami/anak ato kitanya lagi ngidam. Jadi 1 menu sisipan ini sebagai penggembira keranjang belanja. Misalnya mau praktek resep apaa gitu, nah itu saya juga beli (kadang bahan keringnya uda ada pas belanja bulanan, kurang bahan basahnya). Nggak sering sih, karena menu saya ya itu-itu aja, kesukaan anak.
Buat saya, belanja seperti ini sudah pasti bisa menyiapkan masakan lengkap selama seminggu untuk 5 orang dirumah. Apalagi tipe anak-anak yang suka makanan berbeda tiap harinya. Daripada saya masak banyak untuk 2-3 hari tapi ga dimakan? Sakitnya tu dikantong keleesss....
Nah, kalo mau masak, saya tinggal buka kulkas berasa di pasar swalayan, milih apa yang ada disitu dah. Baru pikirkan diolah jadi apa, pasti adaaa aja masakan yang jadi. Kalo ada yang kurang, bisalah lari ke abang sayur/warung untuk melengkapi. Seenggaknya bahan utamanya uda ada siap sedia.
Kalo terlalu terpaku sama 1 resep isinya harus ada ini-itunya, yauda sama aja kita tekor lagi jendral! Kecualiii, kecuali yaaa kalo budget berlebih ya. Sekali lagi kita ngomongin hemat beb, bukan pelit la yaw..
Mungkin yang saya lakukan ini sama dengan ibu-emak-bunda yang lain, dalam cara yang berbeda dan budget yang ga sama pula. Perlu dicatat saya nggak pinter memasak diluar menu zona aman alias menu kesukaan suami dan anak doang. Jadi memasak yang ada dikulkas semacam membuat saya kayak ikut MCI atau HKI dengan kemampuan nol. Lagian ini cuma keisengan saya nulis karena anak-anak uda pada tidur dan saya ga ada kerjaan selain menulis cerpen ini..

Posting di Tips Rumah Asyik