27.1.15

Nge-Grup di Facebook (Part 2)

Posted by with No comments

Kalo yang kemaren dibahas grup yang bermanfaat, lain lagi grup yang saya kepo-in ini. Buat saya (saya loh yaa...) Banyak grup yang tidak bermanfaat sama sekali tapi sekedar lucu-lucuan juga bolehlah dikunjungi.
Ada grup yang isinya ibu-ibu setres, postingannya ya mereka lagi stres apa gitu.. Nanti yang lain ngomentarin. "Eyke stresss booook, suami ga pulang, ga kasi uang belanja, selingkuh sama mantannya, anak gue nakal, mertua jahat, tetangga usil..." (Ke laut aja mbak, tenggelem sama ikan paus)

Ada grup yang isinya curhat para ibu. Curhaaaat semua, sampe masalah pribadi dan masalah ranjang diumbar seenaknya. Gileee.. Gue mau konsul ke dr. Boyke aja maju mundur cantik, dia mah to the point gitu (eh, beneran mau konsul???). Maksud saya, ada koq grup konseling yang bener-bener bisa diikuti dan bermanfaat karena banyak ilmunya. Kalo postingannya "bun, saya curhat dong ga punya duit, ada yang mau minjemin?" Kira-kira ada yang jawab gak?

Ada grup yang sebenernya bermanfaat, tapi oknum-oknum didalamnya selalu bikin onar dan jadi provokator masalah sepele. Bahasa preman pun keluar semua dan bikin saya jijik akhirnya leave group forever!
Oh my... Grup grup alay ini masih ditambah sama grup-grup Bisnis Online yang lagi trend sama Monkey Game-nya. 1 BO bisa punya puluhan grup. Mbok ya miliiih gitu mau ngikuti grup mana, saya pernah approve 1 calon warga grup TRA (Tips Rumah Asyik) dan di keterangan yang keluar, beliau mengikuti hampir 250 grup!!! Ebuseeeet.... Ngeksis bener ya? Ndilalah la koq calon ini saya gak sreg, saya buka deh profile-nya, stalking gituuuu... Jreeeng... Cowok berjilbab!!! Iiiiuuuccch... Sakit jiwa!! Saya block permanent dia deh. Jauh-jauh dari grup tercintah.

Demam grup alay ini merambat dan makin lebay. Tau nggak, sekarang lagi seneng-senengnya (baca : eneg-enegnya) melihat sebutan buntik (bunda cantik), bunsay (bunda sayang), bunder (bunda dermawan). Ada juga makcan/macan (mak cantik), jenktik (kayak biji nyamuk). Wkwkwkw... Lama-lama jadi buntel, buntal, bunker, buncit, buntil, buntung, Makjleb, maknyus, jenglot, jengkulitan, jengking, Dsb, dst, dll.
Sampe seorang temen Facebokk sempet update status kira-kira begini : Betapa mudahnya dulu saat "mak" adalah panggilan universal di semua grup. Hahhahaahah.. Saking enegnya dia dipanggil bunsay buntik buntelan..

Saya juga dulu sempat (merasa) bahwa panggilan mak/emak dimulai di jaman saat grup TRA berdiri. Karena kebanyakan grup-grup yang berdiri kala itu lebih formal dan memang menjaga kewibawaan mereka dengan sebutan ibu/bunda dan sis. Ketika TRA dibuat dengan konsep gaul yang merakyat, saya merasa pas bahwa memanggil lawan bicara dengan sebutan emak akan memberi kesan hangat dan akrab.

Ada grup lain yang menyebut agan/sista, ada juga om/tante.. Walah.. Langsung berasa nge-hits.
Begitulah warna-warni grup ya.. Sekali lagi tinggal gimana kita menempatkan diri didalam grup, dan mencari grup yang bermanfaat. Bukan grup tempat untuk mencari dosa..

0 comments:

Post a Comment