5.2.15

Fun Day "Hujan Buatan" di sekolah Adin

Posted by with No comments

Minggu lalu dapat edaran dari sekolah Adin (PAUD TERPADU WH), hari Sabtu akan diadakan Fun Day bertema "Hujan Buatan" di sekolahnya. Adin uda over-excited berhari-hari sebelumnya. Infonya setiap siswa harus membawa jas hujan/payung dan baju ganti. Semua disiapin sendiri padahal masih beberapa hari lagi. Hari H, Adin bangun terlalu pagi. Subuh uda bingung minta mandi. Kakaknya yang libur sekolah dan adiknya ikutan sibuk ikut. Tetep aja sih, meski bangunnya pagi, mandinya duluan, makannya lelet. Akhirnya telat 10 menit sampai sekolah. Rame juga ibu-ibu yang penasaran si Hujan Buatan ini. Kebayang di kepala saya, hujannya disiram pake air dari tangki hahaha.. Kayak yang demo-demo itu (gila aja pake water canon, terbang dong anak eykeh..)


Pas Adin masuk halaman sekolah, para siswa uda pada lesehan di halaman. Sebagian uda pake jas hujan dan bawa-bawa payung. Yang ga bawa jas hujan, sama bu guru dipakein tas kresek hitam besar.. Yasalaaam.. Apa ibu-ibu ini ga baca surat edaran? Anaknya sampe pada ngambek liat temennya pake jas hujan lucu-lucu. Adin sendiri ga punya jas hujan, jadi pinjem punya Micca, kebesaran deh. Tapi dia oke aja tuh.. Dibawa juga payung kuning hadiah ulang tahunnya yang ke 3. Belum pernah dipake karena emang ga pernah keluar hujan-hujan.
Kostum of the day
Kedodoran.com
Sebelum acara berhujan-hujan dimulai, anak-anak diceritain dulu tentang hujan, asal muasal hujan dan air, serta bagaimana jika terjadi hujan. Mereka juga menirukan suara petir, guntur dan angin ribut. Gerak sana gerak sini, teriak-teriak (jadi guru TK dan playgroup harus atraktif yaaa..).
Cerita tentang Hujan
Angin ribut
Saya cari-cari water canon ga nemu (ya iyalah ini kan sekolahaaan), nemunya beberapa selang seliweran di halaman sekolah, ujung-ujungnya dipasang kran penyiram rumput yang bisa muter-muter itu dan ada juga yang dikasi kran semprotan cuci mobil.
Setelah menyanyi lagu Hujan (tik tik tik.. Bunyi hujan diatas genteng -sapa tau ada yang lupa-) senam loncat-loncat dikit untuk pemanasan. Mulai mereka diatur membentuk lingkaran. Pada tahap ini para ibu (yang ikut excited berlebihan) di"usir" keluar pagar sekolah. "Mohon maaf ibu, menunggu diluar ya, serahkan dan percayakan anak-anak pada kami.." Itu selalu diucapkan para guru di sekolah Adin. Saya pun keluar dan eeeh.. Ternyata suami datang sama kakak Micca dan adik Pia, tak ingin melewatkan kesempatan Adin dibully air hahaha.. (Adin paling males di guyur kepalanya saat mandi keramas).
 

Ber-empat kami menonton Adin dari pagar depan. Mula-mula air dinyalakan dan sontak anak-anak teriak heboh dan lari kesana-kemari. Bukan takut, tapi kesenengan. Adin juga dengan ceria membuka payungnya dan ikutan lari-lari. Micca dan Pia hanya bisa melihat dengan wajah super mupeng.
Mupeng tralala

Anak-anak diajak menyanyi, bergoyang, disiram-disemprot-diguyur, semua tertawa riang. Cuma ibu-ibu yang anaknya TK masih pada pake seragam busana muslim putih hijau yang agak melotot, soalnya celana putihnya langsung pada kena lumpur dan tanah cipratan dari air dan becek. Apalagi yang ga pake jas hujan, ampun deh bajunya lecek penuh lumpur. Lah iya buu.. Edarannya dibaca atuuhh, jangan dijadikan bungkus gorengaaaan....

Hampir 30 menitan acara mandi hujan itu dan anak-anak sepertinya pada ga mau brenti disiram. Karena Pia mulai merengek minta masuk, akhirnya suami ngajakin pulang deh. Tinggal saya yang nungguin Adin sampai selesai. Anak playgroup didahulukan untuk mandi bilas. Sedangkan yang TK masih dilanjut main hujan. Karena kamar mandi cuma ada 2, jadi harus gantian. Ibu-ibu yang semula diluar pada nyerobot masuk, sibuk mau merawat anaknya. Para guru seperti biasa langsung komentar "ibu.. Serahkan pada kami, ibu-ibu tunggu putra putrinya diluar, kami yang merawat, nanti kalo uda cantik ganteng, boleh diajak pulang". Dan seperti biasanya juga, ibu-ibu ngeyel, 3-4 orang duduk di tempat tunggu lagi termasuk saya. Yang lain tetep masuk. Ya akhirnya penuh dan macet deh di pintu kamar mandi. Becek semua ruangan kelas.
Liat para ibu yang heboh keluar masuk ruangan, akhirnya ga tega juga biarin Adin dipegang gurunya. Masuk juga sambil bawa handuk. FYI, saya termasuk mama-rempong, you know laaah.. Bawaan anak selalu banyaaak dan lengkap, kalo bisa selemarinya dibawa juga (inget aja kalo saya mudik, mertua bilang saya kayak mau pergi umroh saking banyaknya gembolan dan koper yang dibawa, padahal cuma nginep 3 hari, yess..). Saya uda siapin handuk, baju ganti luar dalam, baby toiletris juga lengkap bekal dan minum. Baru sampe depan kamar mandi, bu Diah (guru PG) lagi ngabsen.. "Mama Nadin.. Mama Nadin..." "Yesss hadiiiiirrrrr..." Saya meluncur deh, ternyata butuh handuk. Jadi abis dimandikan gurunya, saya bawa Adin ke ruang kelas terdekat yang ternyata uda super hectic sama ibu-ibu yang gantiin baju anak-anak. Lantai licin karena air dan ruangan kelas becek. Beberapa anak uda jatuh kepleset dan anak yang lain asyik main seluncuran di lantai basah (padahal baru mandi). Ya Allah.. Untung saya ga milih jadi guru TK, stresss sodaraaaahh.... Saya gantiin baju Adin secepatnya karena dianya uda kedinginan. Balurin minyak kayu putih banyak-banyak, maklum daging Adin kan tipis saking kurusnya. Abis itu saya dudukan dia di karpet, kasi bekal dan minumnya biar makan sambil saya sisirin rambut panjangnya..
Bu Guru suka men-donat-i wajah anak-anak pake bedak

Sambil nungguin Adin makan, saya liatin deh kekacauan demi kekacauan di kelas saat pada ganti baju. Anak TK yang uda pada mandi pun 1-1 pada kepleset, duh lantainya basah. Dan banyak, banyak banget anak-anak yang ga bawa baju ganti, ga bawa bekal, ga bawa handuk, dsb dll dst. Ini gimana ya ortunya? Masak ga diperiksa tu tas anaknya dapat info apa dari sekolah. Ada acara apa di sekolah.

Saya Emak-rempong. Tapi menurut saya, hal-hal semacam itu yang memang baik. Saya suka kerapian, kebersihan, kelengkapan dst dll, dsb. Jangan sampe anak saya kekurangan suatu hal ketika di sekolah, bekalnya kurang, minumnya nggak cukup, gak bawa pensil, hal remeh yang sebenernya diperlukan anak. Ya kan? Apalagi ada acara gini. Ortu itu harus nyiapin, jangan anaknya jadi korban ketidaksiapan ortunya.
Baidewei, saya sih nggak terlalu sempurna menjadi orang tua. Banyak kurangnya, tp seenggaknya selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk anak-anak. Pas sehari setelah Adin fun day, kakaknya fun day juga di sekolah, tapi acaranya di kolam renang, sambil berenang. Saya siapkan sedetail mungkin supaya nggak ada yang tertinggal. Karena Micca berangkat dari sekolah tanpa didampingi orang tua. Mulai dari sabun, handuk baju ganti, baju renang sampai tas kresek untuk baju basah saya siapkan. Micca juga uda paham bagaimana merawat diri setelah berenang. Jadi saya nggak terlalu khawatir. Bekal makanan dan minum juga saya siapkan. Uang jajan saya lebihkan. Ya itu kan tugas ibu. Siapa lagi kalo bukan ibu?
Lagian sebagai ortu, ga serta merta setelah naro anak disekolah, trus tinggal pergi. Urusan anak urusan sekolah. Ga bisa dong gitu. Mungkin kita repot, sibuk kerja, ga bisa stay tune di sekolah. Tapi seenggaknya memonitoring anak itu hal penting juga. Berkomunikasi dengan pihak sekolah adalah WAJIB. Kita jadi tau perkembangan anak, bukan cuma pas rapotan doang. Kita juga tau apa yang dikerjakan anak disekolah, gimana perlakuan teman dan gurunya, gimana hebatnya dia mewarnai atau menghapalkan surat pendek.
Yaudah, mungkin setiap ilmu parenting orang berbeda-beda. Perhatian orang juga ga sama. Yang penting saya secara pribadi selalu berusaha melakukan apa saja untuk anak. Setuju?

0 comments:

Post a Comment